Pengharapan
tentang Indonesia Emas diartikan dengan kondisi negara yang Maju, Makmur,
Modern,dan sebagainya yang diisi oleh orang orang dengan sifat tertentu. Indonesia menuju
2045 sangat lah harus diperhatikan oleh siapapun yang ada di Indonesia saat ini.
Ditahun itu indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan nya. Kemerdekaan
yang melibatkan usaha - usaha yang tidak dapat di kita balas sebagai penerus
bangsa. Para pahlawan memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia agar
mendapatkan kemerdekaannya. Indonesia Emas 2045 sudah banyak orang yang
mendengar lewat media sosial maupun cetak. Visi yang sudah direncanakan menjadi
puncak dan titik pucak atau titik balik cita-cita bangsa Indonesia. Merujuk
pada tahun 2045 yang mana pada saait itu bangsa Indonesia berusia satu abad
dari kemerdekaannya. Dan juga dimana seratus tahun menunjukan usia yang sudah
tidak muda lagi bagi sebuah negara. Bangsa - bangsa di dunia yang telah mencapai seratus tahun
atau lebih kemerdekaannya pada umumnya
merupakan bangsa – bangsa adidaya, seperti Amerika. Pada tahun ini (2016), Indonesia meranjak
usia yang ke-71 dan masih menjadi 100 tahun, tersisa 29 tahun lagi untuk bisa
mewujudkan Visi Indonesia Emas ini. Anak
– anak yang telah terlahir pada tahun ini akan berumur sekitar sekitar 29 – 30
tahunan yang dimana umur tersebut sudah tidak muda lagi dan juga dimana mereka
mengabdi pada bangsa bisa sebagai pegawai kedinasan, karyawan, dan lain-lain
dan dimana juga kita yang lebih berumur jika dibandingkan dengan bayi yang baru
lahir sekarang (2016), yang dengan ini anak-anak yang sedang duduk di bangku
SMP dan juga SMA saat ini. Mereka akan menjadi pemimpin negeri ini. Mungkin ada
yang menjadi presiden, wakil presiden,
menteri, gubernur, bupati, camat, lurah, pengusaha, direktur, bahkan anggota
dewan. Usia mereka tahun 2045, tentu sudah berkisar 40 hingga 50 tahun.
Bandingkan dengan Presiden Jokowi, Presiden SBY ,dll. Sebelum usia 50 tahun
sudah menjadi bupati dan gubernur. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis
Baswedan ,Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, Gubernur ahok, walikota Surabaya
Risma,dll. Juga telah memimpin negeri ini di usia yang sudah tidak muda lagi.
Akan tiba saatnya para pemimpin kita memberikan tongkat penonggak berdirinya
bangsa kepada anak cucu kita pada tahun 2045.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty menjelaskan, laju pertumbuhan
manusia Indonesia saat ini mencapai 1,49 persen tiap tahun dari jumlah penduduk
Indonesia. Rasio pertumbuhan itu akan ditekan minimal sampai ke angka 1,1
persen.
"Laju pertumbuhan 1,49 persen itu
akan tambah (manusia) di Indonesia ini sebanyak 4,5 juta. Itu sama dengan satu
negara Singapura. Jadi, kalau 10 tahun, ya 10 negara Singapura," kata
Surya seusai menemui Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
"Yang kita
khawatir, mereka tidak berkualitas karena kebanyakan di daerah slump,
di daerah miskin," ujarnya (Kepala BKKBN).
Meningkatnya
jumlah penduduk usia produktif menyebabkan menurunnya angka ketergantungan,
sehingga kurang lebih satu orang digantungi oleh 100 orang. Mengelola generasi
emas akan menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia. Karena populasi usia
produktif yang jumlahnya luar biasa yang merupakan harta berharga. Namun,
sebaliknya bila pengelolaannya tidak baik, kesempatan emas tersebut akan
menjadi bencana..
Apakah
anak dan cucu kita kelak bisa memegang tonggak negar Indonesia kelak? Jawabannya terletak pada kesiapan
generasi kita untuk menghantarkan, mendidik mereka ke masa – masa yang akan
dating khususnya Indonesia emas 2045. Tergantung apa yang kita suguhkan atau
kita berikan untuk dikonsumsi di pikiran mereka. Perlu disadari, bahwa tidak
ada praktis, tidak ada otomatis dan tidak ada kepastian. Mereka atau anka cucu
kita tidak sendirinya memiliki kemampuan hebat dan bakat yang hebat untuk
menggerakan bangsa,memprkuat bangsa atau mempertahankankan bangsa, memiliki keterampilan
yang luar biasa untuk memimpin negeri. Tetapi kita sebagai penerus bangsa harus
memiliki keharusan, kewajiban, dan keyakinan tinggi untuk membuat anak cucu
kita kelak menjadi pantas memegang tonggak berdirinya bangsa nanti. Entah
bagaimana caranya, dan walaupun dengan cara itu kita tidak bisa membalas jasa
para pahlawan kita tetapi melanjutkan jasanya yaitu setelah merdeka kita buat
negara kita menjadi negara atau bangsa yang dikenal dengan negara yang maju. Sebelum
jauh melangkah pada masa depan bangsa, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
jasa para pahlawannya dan seperti dalam pidato Bung Karno yang menyebutkan
“JASMERAH” atau jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bangsa Indonesia juga
dapat merdeka karena jasa-jasa pahlawan dan para pemuda revolusioner yang
dengan gagah berani menentang penjajah. Generasi tua maupun muda serentak
mengatakan tidak pada penjajahan dan berseru menuju kemerdekaan. Mereka
memiliki satu visi dan cita demi Indonesia merdeka. Bahkan terdapat semboyan
merdeka atau mati yang menggambarkan bahwa lebih baik mati daripada masih hidup
dijajah. Jika direfleksikan pada pemuda abad 21 kini jelaslah sangat berbeda
dan perjuangan kini bukan untuk merebut kemerdekaan lagi, namun lebih kepada
mempertahankan kemerdekaan dengan musuh-musuh bangsa sendiri. Masalah bangsa
kini yang terbanyak adalah masalah perbedaan dan toleransi, kita seakan merakan
keBhinekaan tapi banyak pihak yang justru berbuat seenaknya yang mengatas
namakan perbedaan. Bahkan masalah perbedaan supporter klub bola saja ada
pihak-pihak yang memprovokator hingga terjadi kerusuhan. Apa sebaiknya tidak
bersatu semua demi kemajuan bangsa Indonesia ?. Salah satu pihak yang
bertanggung jawab untuk Indonesia Emas di masa depan adalah pemuda.
Perubahan
Moral pada anak cucu kita harus dibarengi dengan semangat juang dalam hidupnya.
Dalam hidup tidak semudah yang dibayangkan, jika menginginkan sesuatu harus
dengan berjuang dan bekerja keras. Kita harus mebuat penggerak pendidikan,yang sesungguhnya
pendidikan itu idealnya adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya tanggung
jawab pemerintah, sekolah, atau keluarga saja. Tetapi seluruh elemen bangsa
Indonesia yang tidak hanya mengandalkan pemerintah. Kalau pemerintah (kemdikbud)
berlaku sebagai fasilitator dan platform dalam setiap kegiatan pendidikan dan
kebudayaan oleh publik dan komunitas, membuat dan mengatur setiap regulasi.
Masyarakat ataupun kita memberikan wadah untuk menerapkan nilai-nilai dan
budaya itu sendiri. Sementara keluarga tampil sebagai gerbang depan untuk
menanamkan nilai-nilai dan kultur yang sesuai dengan agama dan budaya bangsa.
Sementara media, terutama televisi semakin gencar memberikan tayangan-tayangan
yang mendidik dan membangun rasa kebangsaan sehingga kita bisa saling membantu
untuk membangun atau menuju Visi Indonesia emas . Penggunaan teknologi
yang semakin canggih juga dapat membuat mudah berbagai urusan dan merupakan
peluang emas untuk membawa peran anak
cucu kita untuk memajukan bangsa. Saya
yakin bahwa Visi Indonesia Emas 2045 yang terdapat cita-cita bangsa dan telah
dirumuskan oleh pendahulu kita dengan peran pemuda kini. Dan sebagai mahasiswa atau pelajar, saya
berharap gerakan kita (bangsa Indonesia) sukses demi kemajuan bangsa kita
menuju Indonesia Emas 2045.