Kamis, 17 November 2016

INDONESIA EMAS 2045

Pengharapan tentang Indonesia Emas diartikan dengan kondisi negara yang Maju, Makmur, Modern,dan sebagainya yang diisi oleh orang orang dengan sifat tertentu. Indonesia menuju 2045 sangat lah harus diperhatikan oleh siapapun yang ada di Indonesia saat ini. Ditahun itu indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan nya. Kemerdekaan yang melibatkan usaha - usaha yang tidak dapat di kita balas sebagai penerus bangsa. Para pahlawan memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia agar mendapatkan kemerdekaannya. Indonesia Emas 2045 sudah banyak orang yang mendengar lewat media sosial maupun cetak. Visi yang sudah direncanakan menjadi puncak dan titik pucak atau titik balik cita-cita bangsa Indonesia. Merujuk pada tahun 2045 yang mana pada saait itu bangsa Indonesia berusia satu abad dari kemerdekaannya. Dan juga dimana seratus tahun menunjukan usia yang sudah tidak muda lagi bagi sebuah negara. Bangsa - bangsa  di dunia yang telah mencapai seratus tahun atau lebih kemerdekaannya pada umumnya  merupakan bangsa – bangsa adidaya, seperti Amerika.  Pada tahun ini (2016), Indonesia meranjak usia yang ke-71 dan masih menjadi 100 tahun, tersisa 29 tahun lagi untuk bisa mewujudkan Visi Indonesia Emas ini. Anak – anak yang telah terlahir pada tahun ini akan berumur sekitar sekitar 29 – 30 tahunan yang dimana umur tersebut sudah tidak muda lagi dan juga dimana mereka mengabdi pada bangsa bisa sebagai pegawai kedinasan, karyawan, dan lain-lain dan dimana juga kita yang lebih berumur jika dibandingkan dengan bayi yang baru lahir sekarang (2016), yang dengan ini anak-anak yang sedang duduk di bangku SMP dan juga SMA saat ini. Mereka akan menjadi pemimpin negeri ini. Mungkin ada yang  menjadi presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, bupati, camat, lurah, pengusaha, direktur, bahkan anggota dewan. Usia mereka tahun 2045, tentu sudah berkisar 40 hingga 50 tahun. Bandingkan dengan Presiden Jokowi, Presiden SBY ,dll. Sebelum usia 50 tahun sudah menjadi bupati dan gubernur. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan ,Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, Gubernur ahok, walikota Surabaya Risma,dll. Juga telah memimpin negeri ini di usia yang sudah tidak muda lagi. Akan tiba saatnya para pemimpin kita memberikan tongkat penonggak berdirinya bangsa kepada anak cucu kita pada tahun 2045.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty menjelaskan, laju pertumbuhan manusia Indonesia saat ini mencapai 1,49 persen tiap tahun dari jumlah penduduk Indonesia. Rasio pertumbuhan itu akan ditekan minimal sampai ke angka 1,1 persen.
"Laju pertumbuhan 1,49 persen itu akan tambah (manusia) di Indonesia ini sebanyak 4,5 juta. Itu sama dengan satu negara Singapura. Jadi, kalau 10 tahun, ya 10 negara Singapura," kata Surya seusai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
"Yang kita khawatir, mereka tidak berkualitas karena kebanyakan di daerah slump, di daerah miskin," ujarnya (Kepala BKKBN).
Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif menyebabkan menurunnya angka ketergantungan, sehingga kurang lebih satu orang digantungi oleh 100 orang. Mengelola generasi emas akan menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia. Karena populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa yang merupakan harta berharga. Namun, sebaliknya bila pengelolaannya tidak baik, kesempatan emas tersebut akan menjadi bencana..
Apakah anak dan cucu kita kelak bisa memegang tonggak negar Indonesia kelak? Jawabannya terletak pada kesiapan generasi kita untuk menghantarkan, mendidik mereka ke masa – masa yang akan dating khususnya Indonesia emas 2045. Tergantung apa yang kita suguhkan atau kita berikan untuk dikonsumsi di pikiran mereka. Perlu disadari, bahwa tidak ada praktis, tidak ada otomatis dan tidak ada kepastian. Mereka atau anka cucu kita tidak sendirinya memiliki kemampuan hebat dan bakat yang hebat untuk menggerakan bangsa,memprkuat bangsa atau mempertahankankan bangsa, memiliki keterampilan yang luar biasa untuk memimpin negeri. Tetapi kita sebagai penerus bangsa harus memiliki keharusan, kewajiban, dan keyakinan tinggi untuk membuat anak cucu kita kelak menjadi pantas memegang tonggak berdirinya bangsa nanti. Entah bagaimana caranya, dan walaupun dengan cara itu kita tidak bisa membalas jasa para pahlawan kita tetapi melanjutkan jasanya yaitu setelah merdeka kita buat negara kita menjadi negara atau bangsa yang dikenal dengan negara yang maju. Sebelum jauh melangkah pada masa depan bangsa, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan seperti dalam pidato Bung Karno yang menyebutkan “JASMERAH” atau jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bangsa Indonesia juga dapat merdeka karena jasa-jasa pahlawan dan para pemuda revolusioner yang dengan gagah berani menentang penjajah. Generasi tua maupun muda serentak mengatakan tidak pada penjajahan dan berseru menuju kemerdekaan. Mereka memiliki satu visi dan cita demi Indonesia merdeka. Bahkan terdapat semboyan merdeka atau mati yang menggambarkan bahwa lebih baik mati daripada masih hidup dijajah. Jika direfleksikan pada pemuda abad 21 kini jelaslah sangat berbeda dan perjuangan kini bukan untuk merebut kemerdekaan lagi, namun lebih kepada mempertahankan kemerdekaan dengan musuh-musuh bangsa sendiri. Masalah bangsa kini yang terbanyak adalah masalah perbedaan dan toleransi, kita seakan merakan keBhinekaan tapi banyak pihak yang justru berbuat seenaknya yang mengatas namakan perbedaan. Bahkan masalah perbedaan supporter klub bola saja ada pihak-pihak yang memprovokator hingga terjadi kerusuhan. Apa sebaiknya tidak bersatu semua demi kemajuan bangsa Indonesia ?. Salah satu pihak yang bertanggung jawab untuk Indonesia Emas di masa depan  adalah pemuda.         
Perubahan Moral pada anak cucu kita harus dibarengi dengan semangat juang dalam hidupnya. Dalam hidup tidak semudah yang dibayangkan, jika menginginkan sesuatu harus dengan berjuang dan bekerja keras. Kita harus mebuat penggerak pendidikan,yang sesungguhnya pendidikan itu idealnya adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah, sekolah, atau keluarga saja. Tetapi seluruh elemen bangsa Indonesia yang tidak hanya mengandalkan pemerintah. Kalau pemerintah (kemdikbud) berlaku sebagai fasilitator dan platform dalam setiap kegiatan pendidikan dan kebudayaan oleh publik dan komunitas, membuat dan mengatur setiap regulasi. Masyarakat ataupun kita memberikan wadah untuk menerapkan nilai-nilai dan budaya itu sendiri. Sementara keluarga tampil sebagai gerbang depan untuk menanamkan nilai-nilai dan kultur yang sesuai dengan agama dan budaya bangsa. Sementara media, terutama televisi semakin gencar memberikan tayangan-tayangan yang mendidik dan membangun rasa kebangsaan sehingga kita bisa saling membantu untuk membangun atau menuju Visi Indonesia emas . Penggunaan teknologi yang semakin canggih juga dapat membuat mudah berbagai urusan dan merupakan peluang emas untuk  membawa peran anak cucu kita  untuk memajukan bangsa. Saya yakin bahwa Visi Indonesia Emas 2045 yang terdapat cita-cita bangsa dan telah dirumuskan oleh pendahulu kita dengan peran pemuda kini. Dan sebagai mahasiswa atau pelajar, saya berharap gerakan kita (bangsa Indonesia) sukses demi kemajuan bangsa kita menuju Indonesia Emas 2045.